Sering menemukan status update atau post temen yang galau? Hati-hati guys, karena ini bisa bikin hari lo jadi negatif. Sebenernya fenomena galau ini udah terjadi lumayan lama. Gue juga lupa kapan tepatnya, yang jelas akhir-akhir ini gue mulai sadar dan merhatiin. Ternyata banyak orang sekitar gue yang mengeluh berlebihan, atau mengumpat di media sosial.
Meanwhile orang-orang pada sibuk ngurusin Hello Kitty di sinetron Catatan Hati Seorang Istri (CHSI) yang booming itu, gue lebih tertarik sama OST (original soundtrack) dari sinetron ini. Ebuah lagu berjudul KuasaMu yang dinyanyiin sama Bunga Citra Lestari (BCL) ini sukses merebut perhatian gue. Ini dia liriknya:
Dalam keheningan ku bersimpuh
Ku buka lembaran-lembaran kitab-MuKu temukan damai membaca sabda-MuTuhan ku memohon, Tuhan ku memohonPancarkan cahaya di hidupkuTuhan ku percaya Engkau pasti telahMerencanakan yang terbaik untuk dirikuAgar ku tak jatuh dan selalu ada di jalan-MuTak perlu ku lihat, tanpa ku mendengarDapat ku rasakan, selalu ku rasakanBetapa besarnya kuasaMuKepadaMu ku memintaKu menyembah ku bersujudTuhan aku percaya Kau pasti berikanTelah Kau sediakan semua bagi hambaMuTanpa Kau bedakanTuhan jangan biarkanHatiku mengeluh meragukan rahmatMuTuhan hanya Engkaulah penuntun langkahkuTuk selalu tetap di jalanMuAda di jalan-Mu
Tuhan jangan biarkan hatiku mengeluh meragukan rahmat-Mu
Dari kalimat itu gue ngerasa bener-bener malu. Gue langsung tersadar kalo mengeluh itu memang secara tidak langsung berarti meragukan takdir atau peristiwa yang udah Tuhan kasih sama kita. Gue, termasuk orang yang pernah ada dan mengalami, bahkan ikut berkontribusi di jaman dimana kita bangga mengumbar rasa sedih, kecewa, kesusahan, bahkan (mungkin) ke-lebay-an kita dalam menyikapi hidup. Terus terang, gue suka malu kalo flash back ke jaman gue galau-galauan itu.
Gue sering nemu status orang yang semacam, "Kenapa sih hidup gini banget? ", atau "Kenapa hidup gue harus serumit ini!!! ", atau mungkin yang lebih parah biasanya dibumbui umpatan dan sumpah serapah. Padahal kalo gue perhatiin hidup orang itu, mereka pasti makan 3x sehari, mereka pasti punya duit (karena mereka punya paket internet buat curhat di socmed). Lantas apa yang mereka keluhkan?
Gue yang liatnya kadang jadi kebawa bete, entah karena ikut-ikutan meratapi nasib atau bete lihat status begituan. Sometimes gue juga suka jadi pengen nasehatin orang itu sekalian ngajakin ke pengajian, oke ini too much. Tapi emang ngeselin kan kalo buka timeline pagi-pagi malah nemunya galau-galauan? Like I said, galau atau berduka berlebihan di socmed itu membahayakan karena punya efek domino. Bikin orang yang baca jadi ikutan bete dan beraura negatif.
Kalau di 2014 akhir ini orang masih banyak yang mengumpat, galau, atau mengumbar aib di socmed, gue saranin kalian stay away dari mereka. Bisa dimulai dari hide mereka dari timeline lo, atau kalo mereka udah dirasa mengganggu, lo punya hak buat remove mereka dari jejaring sosial. Asal jangan jadi musuhan aja di dunia nyata. We have to choose where we want to stand, and it's not a crime, right?
Saran gue, maksimalin lah socmed kita ini sebagai mana mestinya. Seperti namanya social media, atau dalam bahasa Indonesia diserap jadi media sosial, artinya alat untuk bersosialisasi. Maka gunakanlah buat misal, menyapa kawan lama, guru SD atau kakak kelas SMP yang udah lama ngga lo lihat atau lo dengar kabarnya. Inget, jangan keterusan jadi nyapa mantan atau bekas kecengan yak!
No comments:
Post a Comment